twitt

Sabtu, 14 Januari 2012

CITA-CITA MEKARNYA MAMUJU TENGAH


Masyarakat Daerah Topoyo, Tobadak, Budong-budong Karossa  dan sekitarnya telah merasa jenuh dengan penantian yang tiada berujung terkait keberadaan pemekaran Mamuju tengah yang selalu saja menjadi iming-iming setiap tiba musim gawe politik seperti yang di paparkan oleh Tim ad hoc DPD-RI Kabupaten Mateng, Ishak Pambumbu Lambe menyatakan, Pemekaran Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng) dari Kabupaten induknya Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) adalah sebuah kebutuhan yang harus dilaksanakan."ungkapnya"
    
Hal tersebut dikatakan Lambe di Mamuju, Minggu (2/8), saat meninjau kesiapan Kabupaten Mateng yang terletak sekitar 100 kilomter dari Kota Mamuju, ibu kota Provinsi Sulbar bersama enam orang Tim adhoc DPD-RI  lainnya terdiri dari Kafrawi Rahim (Ketua),  Jamila Samad, Ratu Cici, Muh Said, Markus Lois Zanggonau, dan Nursamsi Hafid (anggota).
    
Ia mengatakan, Kabupaten Mateng adalah sebuah wilayah yang sangat luas, sekitar 3.086,27 km2 dengan jumlah penduduk sekitar 96.248 jiwa, cukup menunjang sebagai Kabupaten baru, namun karena belum dimekarkan. Kini, wilayah ini masih tertinggal dari segi pembangunan.
    
Oleh karenanya, lanjutnya, pemekaran Mateng yang akan dilakukan ini, adalah sebuah kebutuhan untuk menyejahterakan rakyat di wilayah ini, dan bukan hanya keinginan sekelompok masyarakat yang mengambil untung dari pemekaran ini.
    
"Pemekaran Mateng bukan sekadar keinginan tetapi sudah menjadi kebutuhan, selama ini masyarakat Mateng yang memiliki kekayaan alam dari sektor pertanian seperti kakao harus menjual hasil pertaniannya itu dengan harga murah yakni Rp 2000  per kilogram karena tidak bisa mendistribusikan dengan baik akibat jalanan yang rusak dan jelek," katanya.
    
Oleh karena itu, pihaknya akan memperjuangkan pemekaran Kabupaten Mateng tersebut menjadi sebuah daerah otonom baru sebagai perjuangan aspirasi untuk kesejahteraan rakyat.
    
Melalui pemekaran tersebut, pembangunan akan lebih cepat dilaksanakan agar rentang kendali kekuasaan dan pemerintahan untuk mengatur roda pemerintahan masyarakat dari segi ekonomi dapat lebih menyentuh.
    
Ia berharap masyarakat Mateng juga dapat bersatu memperjuangkan pemekaran wilayahnya ini. "Tokoh politik Mateng, mesti sepakat bahwa perjuangan Mateng bukan perjuangan pribadi, melainkan untuk perjuangan rakyat menuju kesejahteraannya," ujarnya.